Destinasi Desa Sukarara Dengan Keunikan Kain Tenunnya
DESTINASI DESA SUKARARA DENGAN KEUNIKAN KAIN TENUN NYA
Pulau Lombok tidak hanya memiliki keindahan alam tetapi Pulau Lombok juga menyuguhkan berbagai destinasi wisata yang berhubungan dengan warisan leluhur. Dengan mengunjungi destinasi wisata yang menyuguhkan kekayaan warisannya, wisatawan dapat berlibur sekaligus menambah ilmu pengetahuan dengan belajar mengenai budaya serta kearifan lokal masyarakat Pulau Lombok. Salah satu destinasi wisata di Pulau Lombok yang menyuguhkan kekayaan warisannya yang dapat Anda kunjungi adalah Desa Sukarara. Desa Sukarara merupakan salah satu Desa di Pulau Lombok yang dijadikan sebagai destinasi wisata untuk umum yang tentunya memiliki beberapa ciri khas yang berbeda dengan desa lainnya. Penasaran Desa Sukarara itu seperti apa? Yuk kita bahas bareng-bareng.
Baca Juga :Paket WIsata Lombok
Informasi Tentang Sewa Mobil Lombok atau Rental Mobil Lombok
Hubungi Kami
Whatsapp : +62 823-3902-2477
Lokasi Destinasi Wisata Desa Sukarara
Desa Sukarara terletak di kabupaten Lombok Tengah provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rute Menuju Destinasi Wisata Desa Sukarara
Jalur untuk menuju destinasi wisata ini sangatlah mudah. Jika Anda memulai perjalanan dari Kota Mataram, Anda perlu menempuh jarak sekitar 22 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit tergantung dengan aktivitas serta kepadatan jalan raya. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat melewati rute dengan mengambil jalur dari Kota Mataram kemudian menuju Cakranegara setelah itu menuju Kediri maka sampailah Anda ke Desa Sukarara. Akses jalan menuju Desa Sukarara ini sangatlah aman dan nyaman.
Harga Tiket Masuk Destinasi Wisata Desa Sukarara
Untuk harga tiket, destinasi wisata ini mematok harga tiket hanya Rp. 5.000 untuk satu orangnya. Dengan harga tiket yang sangat murah itu, Anda dapat merasakan suasana Desa Sukarara serta dapat belajar menenun dan tidak lupa untuk berswafoto dengan kain tenun khas Desa Sukarara ini.
Suasana Destinasi Wisata Desa Sukarara
Seperti desa pada umumnya, Desa Sukarara ini ini dipadatkan oleh penduduk yang bertempat tinggal disini dengan berbagai macam aktivitas yang dilakukannya. Sebagian besar masyarakat di desa ini bersuku Sasak. Masyarakat Desa Sukarara ini memiliki kesadaran yang tinggi untuk meneruskan serta melestarikan budaya yang diberikan oleh nenek moyang atau leluhurnya. Salah satu warisan budaya yang terkenal dan menjadi ikon dari tempat ini ialah Kain Tenun Sukarara. Desa Sukarara ini dijuluki sebagai Desa Tenun oleh para wisatawan karena terkenal akan kain tenun yang dihasilkannya. Saat Anda memasuki desa ini, Anda akan diperlihatkan oleh pemandangan wanita remaja hingga tua yang sedang menenun. Karena menenun adalah aktivitas sehari-hari warga Desa Sukarara. Jadi, aktivitas menenun yang dilakukan para wanita di depan rumahnya merupakan pemandangan yang khas dari desa ini.
Kain Tenun yang Khas dan Unik Dari Desa Sukarara
Sangat sulit rasanya jika kita membahas Desa Sukarara tetapi tidak membahas kain tenun yang menjadi ikon dari desa ini. Bagi wanita muda di Desa Sukarara diwajibkan untuk dapat menenun sebagai syarat sebelum ia menikah. Dengan adanya tradisi ini, menyebabkan masyarakat Desa Sukarara sangat memelihara kelestarian budayanya. Menenun dijadikan sebagai sumber mata pencaharian bagi wani serta ibu-ibu di Desa Sukarara. Hasil tenunan ini biasanya dijual dengan harga yang terjangkau dan sering dibeli oleh wisatawan sebagai oleh-oleh untuk kerabatnya setelah berkunjung ke desa ini. Hasil tenunan Desa Sukarara ini sendiri memiliki keunikan yang berbeda dari hasil tenunan desa yang lain. Beragam motif serta corak yang disajikan penenun memberikan kepuasan tersendiri wisatawan untuk memilih. Terdapat tiga motif utama yang menjadi favorit wisatawan yakni motif Keker, motif Subhanala, dan motif Nanas. Motif Subanala merupakan motif yang sangat khas dikarenakan untuk mengerjakan motif ini diperlukan waktu yang cukup lama karna tingkat kesulitannya yang cukup tinggi. Kain tenun Desa Sukarara ini juga memiliki komposisi kain yang premium dengan hasil tenunan yang lembut, rapi serta pemilihan warna yang pas menyebabkan kain tenun ini menjadi eksis dikalangan wisatawan. Kain tenun Desa Sukarara ini dibuat dengan tangan alias homemade. Tanpa bantuan mesin, kain yang dihasilkan sangat berkualitas dan sangat nyaman jika digunakan. Kain tenun Sukarara menggunakan pewarna dengan bahan yang alami dari tumbuh-tumbuhan sehingga saat mencuci kain ini Anda tidak perlu khawatir akan pewarna yang luntur.
Bukan hanya dijadikan pakaian saja, kain tenun yang dihasilkan oleh masyarakata di desa ini juga dijadikan sebagai selimut, taplak meja, serta selendang dengan motif yang tidak kalah bagus deengan tenun pakaiannya. Untuk harga nya, hasil tenunan Desa Sukarara ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp. 35.000 hingga Rp. 3.000.000.
Keunikan Lainnya yang terdapat di Desa Sukarara
Kendaraan Cidomo
Cidomo merupakan kendaraan tradisional di Pulau Lombok. Cidomo sekilas mirip dengan Delman yang terdapat di Pulau Jawa. Kendaraan ini berupa kereta untuk mengangkut penumpang yang memiliki dua roda seperti roda mobil yang ditarik oleh kuda. Kendaraan tradisional ini akan sering Anda jumpai jika berwisata ke Desa Sukarara. Cidomo biasanya digunakan oleh para wisatawan untuk mengelilingi destinasi Desa Sukarara ini. Dengan menunggangi cidomo sambil berkeliling desa memberikan pengalaman yang baru dan tak terlupakan bagi wisatawan.
Rumah Tradisional Suku Sasak
Selain dipuaskan oleh kegiatan tenun menenun serta kendaraan cidomo, wisatawan juga disuguhkan oleh rumah tradisional suku Sasak yaitu Bale Lumbung. Bale Lumbung yang terletak di Desa Sukarara ini merupakan rumah tradisional yang hingga saat ini masih terawat dengan baik oleh masyarakatnya. Bentuk Bale Lumbung ini berupa rumah panggung dengan bagian atap yang memiliki ujung yang melebar dan runcing. Bale Lumbung ini dibuat dengan bahan utama anyaman bambu yang digunakan sebagai lapisan atau tembok dari rumah tersebut. Sedangkan pada bagian atap yang tinggi, Bale Lumbung ini menggunakan bahan dasar jerami atau alang-alang yang telah dikeringkan berhari-hari sampai menguning yang di susun dan ditumpuk diatap sedemikian rupa.
Aktivitas yang Dapat Anda Lakukan Saat Mengunjungi Desa Sukarara
- Belajar menenun
Untuk menambah pengalaman saat mengunjungi desa ini, Anda diperbolehkan untuk mencoba menenun dengan diajari langsung oleh penenun ahli Desa Sukarara ini. Dengan belajar menenun dari ahlinya, Anda setidaknya akan mengetahui bagaimana cara serta dasar-dasar dalam menenun kain khas Desa Sukarara. Tidak perlu takut, Anda akan diajarkan menenun dengan sabar oleh para penenun.
- Berfoto – foto dengan pakaian hasil tenun
Bagi Anda yang ingin mengabadikan momen, masyarakat Desa Sukarara menyediakan jasa sewa pakaian dari hasil tenun untuk menambah properti dalam foto anda saat berkunjung ke Desa Sukarara ini. Penyewaan kain hasil tenunan ini sangat terjangkau. Selain berfoto dengan tenun, Anda juga diperbolehkan untuk berfoto di rumah tradisional suku Sasak yakni Bale Lumbung.
- Menaiki Cidomo
Jika berkunjung ke Desa Sukarara namun tidak menaiki cidomo saat berkeliling akan terasa seperti ada yang kurang. Maka dari itu disarankan untuk merasakan sensasi menaiki cidomo untuk menjelajahi Desa Sukarara ini.
Dengan berlibur di Desa Sukarara, para wisatawan dapat merasakan sensasi liburan sekaligus menambah wawasan serta ilmu pengetahuan mengenai kekayaan warisan budaya pemberian para leluhur di Pulau Lombok ini. Ayo, tunggu apalagi. Segeralah berkunjung ke Desa Sukarara ini!